This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 30 Maret 2013

PIKIRAN, KARAKTER,DAN SUKSES



alam setiap interrelasi saya dengan banyak orang selama menjadi penulis dan pelatih program pengembangan sukses pribadi maupun bisnis, saya menemukan bahwa faktor vital dan dominan yang menentukan kualitas hidup seseorang maupun bisnis adalah masalah sikap mental dan karakter manusia.
Dalam skala mikro, itu menunjuk kepada karakter perseorangan, yang jika dalam bisnis berarti adalah para pemain bisnisnya (karyawan dan pengusaha), dan dalam skala makro adalah karakter masyarakat atau bangsa. Sekalipun dipercayai oleh banyak orang bahwa karakter individu ataupun suatu bangsa ditentukan oleh 'langit' atau nasib, sehingga kita tidak bisa memilih dan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kondisi yang predetermined (given) seperti itu, namun kalau kita berani introspeksi dan menelaah esensi, maka akan kita temukan bahwa bukan itu masalahnya. Nasib hanyalah 'kambing hitam' atau bahkan 'berhala' yang diciptakan oleh orang untuk mentolerir ketidakmampuan dan ketidakmauannya untuk mengubah kualitas kehidupannya dengan perjuangan dan pengorbanan. Dengan melontarkan alasan 'nasib' maka ia/mereka bisa merasa tenang dan tanpa perasaan bersalah menjalani kehidupan yang ala kadarnya, jauh dari berkualitas, apalagi berguna. Banyak orang hidup seperti layaknya tumbuh-tumbuhan atau (maaf) hewan. Mereka lahir, dibesarkan, bersekolah, bekerja, menikah, beranak, bercucu, tua, dan mati. Semua itu berjalan secara otomatis dan naluriah, tanpa banyak menggunakan pemikiran, apalagi strategi. Jika mampu bersekolah, bagus, karena anak lain pun bersekolah. Jika tidak mampu bersekolah, ya sudah, karena anak lain pun tidak bersekolah. Mereka tidak tahu untuk apa bersekolah, sehingga tidak belajar dan diajar secara serius agar menjadi pelajar berprestasi di sekolahnya. Bagi mereka, yang penting bersekolah. Jika diperlukan tawuran pada waktu bersekolah, ya ikut meramaikan. Jika di-drop-out karena kenakalannya atau kebodohannya, ya sudah. Jika mampu bekerja, bagus, karena orang lain pun bekerja. Jika tidak mendapat pekerjaan, ya sudah, orang lain pun banyak yang
menganggur. Jika bisa menikah bagus, karena orang lain pun menikah, demikian seterusnya, sampai ajal menjemput.
 Dan karena alasan itu dipercayai dan diterapkan oleh banyak orang, maka hal itu telah menjadi mitos dan budaya, yang dalam skala makro dinamakan budaya bangsa. Akibat dari budaya dan mitos itu, maka generasi masyarakat selanjutnya tanpa disadari dan tanpa pemikiran kritis telah menerima didikan dan kepercayaan yang serupa, dan menganggapnya sebagai kebenaran, sehingga tidaklah mengherankan jika di mana pun kita berada atau pergi, selama masih di lingkungan makro yang sama, kita akan menemukan belief systems dan karakter yang seragam atau nyaris sama dari masyarakatnya. "As a man thinketh in his heart, so is he" bukanlah sekadar kata mutiara, melainkan sungguh mempengaruhi seluruh kehidupan manusia, karena kita memang hanya akan menjadi sebagaimana yang bisa kita pikirkan. Karena pikiran akan mempengaruhi dan membentuk karakter. Dan karakter akan mempengaruhi dan
membentuk kehidupan kita. Ibarat sebuah pohon yang tumbuh karena adanya benih, demikian juga setiap perbuatan manusia timbul akibat 'benih tersembunyi'
yang adalah pikiran, dan tidak mungkin ada perilaku tanpa berasal dari pikiran, apakah itu adalah perbuatan yang mengakibatkan kegembiraan atau penderitaan, kesuksesan atau kegagalan, semua itu adalah buah yang harus dituai orang karena bentuk pikirannya. Jadi kehidupan seseorang dibentuk oleh dirinya sendiri, yaitu oleh bentuk dan kualitas pikirannya. Jika pikirannya benar dan mulia, maka manusia akan mempunyai kualitas hidup yang ilahi. Sebaliknya jika pikirannya salah dan rendah, maka manusia akan turun derajatnya sampai ke tabiat hewani. Di antara kedua ekstrem itulah biasanya karakter seseorang
berada, dan kita adalah pembuat sekaligus majikan atas pikiran, pembentuk karakter, lingkungan, dan nasib kita sendiri. Jadi, sekalipun dalam keadaan yang lemah dan buruk, kita adalah tetap sebagai tuan atas kehidupan kita sendiri, namun sebagai tuan yang bodoh, yang tidak bisa mengatur 'rumah tangga'
kehidupan sendiri. Hanya dengan menyadari hukum pikiran, menganalisis diri sendiri secara saksama, dan mau memperjuangkan nasibnya sendiri secara aktif, dengan sabar dan tekun, maka seseorang bisa menjadi pribacli yang berkarakter sukses. Pikiran manusia ibaratnya seperti sebuah taman, yang bisa dikelola secara cerdas dengan menaburkan benih tanaman yang berguna dan sesuai harapan, atau dibiarkan liar tidak terurus,Apa pun pilihan kita, apakah mengurus atau menelantarkan, semuanya akan membuahkan hasil, apakah tanaman berguna, ataukah huma ilalang. Jika anda ingin mengelolanya dengan baik, maka anda harus melakukan dua hal penting yaitu pertama, menanam benih yang baik serta menjaganya agar tumbuh subur dan terhindar dari serangan hama penyakit; hal kedua, anda harus terus-menerus memantau dan menghalau ilalang atau huma yang tumbuh di area taman anda, agar mereka tidak menghabiskan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman yang anda inginkan. Jadi, karena pikiran dan karakter itu satu hal yang mempengaruhi hasil, maka kita boleh dan logis jika menilai kualitas pikiran seseorang dari karakter dan kualitas hidupnya. Seseorang yang sukses, seyokyianya mempunyai karakter dan pikiran yang juga sukses, sedangkan orang yang gagal, seyogjanya mempunyai karakter dan pikiran yang gagal dikelola. Ini adalah persoalan pengetahuan dan pengalaman serta perbuatan manusia itu sendiri, dan bukan urusan nasib, langit, Tuhan, setan, lingkungan atau manusia lain. Dengan premis ini, kita bisa berlanjut bahwa manusia tidak
menarik sesuatu hal yang mereka inginkan, melainkan apa yang serupa dengan mereka, maksudnya, kita tidak akan bisa menarik kesuksesan dan kekayaan hanya karena kita menginginkan hal itu, apabila kita bukanlah orang yang tepat untuk kesuksesan dan kekayaan, sama seperti bunga mawar tidak akan tumbuh pada batang ilalang liar. Demikian pula sebaliknya, adalah logis jika kita merasa yakin bahwa tanaman mawar kita akan menghasilkan bunga mawar pada
waktunya, dan bukan ilalang atau onak duri. Itulah alasan mengapa banyak ajaran Positive Thinking dan Success Strategy atau doa puasa kepada Allah sepertinya bantut dan tidak membuahkan hasil jika dilakukan oleh orang yang tidak kondusif terhadap sukses. Mudahnya: bukan doanya, dan bukan kepada siapa berdoanya, melainkan siapa yang berdoa, dan apa yang didoakan, itulah yang akan menentukan hasilnya. Sebagai contoh, jika anda adalah karyawan yang ingin mempunyai taraf kehidupan yang lebih baik, seperti mempunyai rumah, mobil, dan gengsi yang baik, yang anda ketahui hanya bisa terjadi
jika anda mempunyai posisi karier dan gaji yang lebih tinggi dari sekarang; anda sangat menginginkan promosi karier dan peningkatan gaji itu agar impian anda terwujud, namun anda tidak bersedia memberikan manfaat dan produktivitas yang lebih besar kepada majikan atau perusahaan anda—apakah karena anda tidak kompeten, ataukah karena anda tidak bersedia memberi terlebih dahulu sebelum menerima—maka seberapa besar pun keinginan anda, hal itu secara logis seperti yang kita bahas tentang hukum pikiran, hanyalah 'wishful thinking.
Atau contoh lainnya, jika anda adalah pengusaha atau pimpinan perusahaan yang menginginkan agar semua karyawan anda memberikan kontribusi dan partisipasi manfaat yang lebih besar dan lebih baik kepada perusahaan, agar kinerja bisnis anda meningkat, lebih mampulaba dan mamputumbuh; namun anda tidak bersedia memberikan pelatihan kepada karyawan agar kemampuan dan motivasinya meningkat. Juga anda tidak bersedia merancang sistem
kompensasi meritokratis yang memberikan penghargaan lebih kepada karyawan yang berprestasi, malahan anda melakukan upayaupaya pemotongan penghasilan karyawan melalui pembuatan peraturan yang tidak adil, sehingga menimbulkan suasana kerja yang demotivatif. Apakah anda akan berhasil? No way\ Saya memberikan ilustrasi di atas untuk meyakinkan anda bahwa kita adalah penyebab dari peristiwa atau kondisi lingkungan (sekalipun banyak di antaranya yang terjadi tanpa disadari terlebih dahulu), agar kita mempunyai persamaan mindset, dan memudahkan saya dalam membantu anda meraih kesuksesan karier atau bisnis seperti yang anda inginkan, secara benar, memuaskan, dan bermanfaat bagi banyak orang. Pikiran dan perbuatan yang baik tidak pernah akan menghasilkan hal buruk. Kerajinan, inisiatif, kejujuran, kompetensi, produktivitas, akan menghasilkan prestasi dan promosi karier atau kesuksesan bisnis; dan pikiran serta perbuatan yang buruk tidak pernah akan
menghasilkan hal baik. Kemalasan, egois, kepicikan, kecurangan, kebodohan, iktikad jahat, hanya akan membuahkan kegagalan karier atau bisnis. Sehingga bagi orang munafik atau degil, yang berupaya menuai bunga mawar dari ilalang, ibaratnya seperti mendandani pusara dan memugarnya sedemikian rupa agar tampak indah, dan melupakan esensi bahwa kuburan ialah kuburan, tidak
peduli bagaimanapun tampak luarnya, isinya tetap sama, mayat atau tulang belulang orang mati! Apakah Anda Berpotensi Sukses? Di dalam diri anda tersedia power untuk mencapai apa saja yang anda inginkan, tapi hal itu tidak akan terjadi jika anda tidak mempunyai hasrat yang kuat terhadap suatu tujuan. Janganlah bodohi diri anda sendiri dengan berkompromi untuk mencapai sesuatu kurang dari 100% pencapaian hasil, yakni kesediaan untuk memulai
tapi tidak berani untuk mengakhirinya sampai tuntas, percuma! Semua orang memerlukan umpan balik atas setiap kinerjanya. Lagi pula, apa enaknya dan apa bangganya, jika anda mencapai sesuatu yang tidak ada seorang pun peduli, sehingga adalah perlu untuk menetapkan dan mencapai tujuan yang cukup berharga sehingga memberi kesempatan kepada orang lain untuk memuji
keberhasilan anda dan turut senang menikmati hasilnya bersama anda, dan nikmatilah sensasi kemenangan itu. Tetapkanlah tujuan yang cukup besar namun tetap dapat anda capai. Pilahlah tujuan itu menjadi beberapa bagian yang dapat anda kerjakan dan capai hasilnya setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Tetapkan tujuan untuk sukses, yakni sukses-sukses kecil dan juga sukses yang lebih besar. Dan nikmatilah sensasi kepuasannya dalam setiap peristiwa, untuk membuat anda tetap bersemangat dan percaya diri. Yang terpenting ialah agar anda bisa menetapkan target yang bisa segera anda mulai sejak sekarang, dan pikirkanlah diri anda meraih sukses-sukses itu dalam setiap perjalanan hidup anda, yang pasti akan terwujud selama anda konsisten melaksanakan pencapaiannya tanpa kompromi dan tanpa pasang-surut semangat. Jadi, bisakah anda melihat bagaimana akan jadinya diri dan kehidupan anda setahun dari sekarang? Dapatkah anda membuat keputusan dan komitmen untuk menjadi pribadi yang sukses seperti yang anda idam-idamkan? Jika ya, berarti anda memang sungguh mempunyai potensi dan kuasa untuk mencapai apa saja yang anda inginkan. Kekuatan Citra Diri Memvisualisasikan diri anda sedang dalam keadaan sukses mencapai tujuan hidup anda adalah semacam tambahan energi untuk mencapai keinginan anda. Sebab jika anda telah bisa membayangkan diri anda sudah dalam keadaan sukses, anda dapat menjadikannya kenyataan, karena hal itu akan memberi kemampuan dan dorongan semangat ketika menghadapi berbagai rintangan. Maafkanlah diri anda sendiri, sebagaimana yang anda ingin orang lain juga memaafkannya atas berbagai kesalahan yang anda lakukan selama memperjuangkan sukses.

Yakinkan diri anda bahwa kesalahan adalah suatu proses belajar untuk menjadi lebih baik, dan bahwa kegagalan hanyalah sukses yang tertunda. Biarkanlah segala perasaan cemas dan ketakutan pergi dari pikiran anda. Dan jangan terpaku kepada hari kemarin. Angkatlah wajah anda dan tataplah ke arah depan.
Sekalipun saran saya ini lebih mudah cliucapkan daripada dilakukan, namun anda memang harus mampu menyiasati keadaan negatif dan mengubahnya menjadi hal positif, jika anda tidak mau benar-benar merasa gagal dan berhenti berjuang. Apakah anda takut kepada kemiskinan, atau kegagalan mencapai tujuan, atau tidak mampu membeli mobil atau rumah idaman anda, atau menjadi bangkrut jika berhenti bekerja? Maka ubahlah ketakutan itu menjadi tujuan positif untuk mendapatkan keamanan finansial. Apakah orang-orang membuat anda cemas, dan membuat anda merasa rendah diri, karena tidak sebagus orang lain? Maka ubahlah kecemasan itu menjadi tujuan positif. Jangan khawatir, setiap orang pasti mempunyai kelemahan dan perasaan inferior pada intensitas tertentu. Jika anda merasa diri anda tidak menank, janganlah terpana oleh persepsi itu, karena jika clibiarkan, maka pikiran anda akan mewujudkannya menjadi realita. Ubahlah cara berpikir anda, maka hal itu akan mengubah perilaku anda. Dalam banyak kasus, pikiran negatiflah yang menjadi kendala utama terhadap pencapaian sukses karena memaku seseorang pada kehidupan
yang buruk dan gagal. Teruslah bergerak maju. Beranilah mengambil risiko. Jika untuk sukses diperlukan kepindahan ke kota lain atau ke bidang pekerjaan lain, lakukanlah. Jadilah pribadi yang pro-aktif dan partisipatif, maka segera anda bertumbuh menjadi orang yang mempunyai citra sukses.