This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 13 Juli 2013

hukum berjilbab dalam puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Kita telah mengetahui bersama mengenakan jilbab adalah suatu hal yang wajib. Sebagaimana kewajibannya telah disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman hidup kita.

Namun kenyataaan di tengah² kita, masih banyak yang belum sadar akan jilbab termasuk pada bulan Ramadhan. Tulisan ini akan menjelaskan bagaimanakah status puasa wanita yang tidak berjilbab. Semoga bermanfaat.

Kewajiban Mengenakan Jilbab;

Allah Ta‘ala berfirman;

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

Artinya;
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri²mu, anak² perempuanmu dan istri² orang mukmin; ‘‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka; Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang...!!!” (QS. Al Ahzab: 59).

Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.

Allah Ta’ala juga berfirman;

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِيَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Artinya;
“Katakanlah kepada wanita yang beriman; Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya...!!!” (QS. An Nuur [24] : 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan. (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14).

Orang yang tidak menutupi auratnya artinya tidak mengenakan jilbab diancam dalam hadits berikut ini. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya;
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat; [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan,

[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian...!!!” (HR. Muslim no. 2128).

Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah; [1] Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang;

[2] Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 190-191).

Dalil² di atas menunjukkan bahwa wajibnya wanita mengenakan jilbab dan ancaman bagi yang membuka² auratnya. Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Bahkan dapat disimpulkan bahwa berpakaian tetapi telanjang alias tidak mengenakan jilbab termasuk dosa besar. Karena dalam hadits mendapat ancaman yang berat yaitu tidak akan mencium bau surga. Na‘udzu billahi min dzalik.

Puasa Harus Meninggalkan Maksiat;
Setelah kita tahu bahwa tidak mengenakan jilbab adalah suatu dosa atau suatu maksiat, bahkan mendapat ancaman yang berat, maka keadaan tidak berjilbab tidak disangsikan lagi akan membahayakan keadaan orang yang berpuasa.

Kita tahu bersama bahwa maksiat akan mengurangi pahala orang yang berpuasa, walaupun status puasanya sah. Yang bisa jadi didapat adalah rasa lapar dan haus saja, pahala tidak diperoleh atau berkurang karena maksiat.

Bahkan Allah sendiri tidak peduli akan lapar dan haus yang ia tahan. Kita dapat melihat dari dalil² berikut; Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya;
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan...!!!” (HR. Bukhari no. 1903).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

Artinya;
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia² dan kata² kotor. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya; “Aku sedang puasa, aku sedang puasa...!!!” (HR. Ibnu Khuzaimah 3: 242. Al A’zhomi mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)

Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata; “Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa, yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta janganlah engkau menyakiti tetanggamu. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja...!!!” (Latho’if Al Ma’arif, 277).

Mala ‘Ali Al Qori rahimahullah berkata; “Ketika berpuasa begitu keras larangan untuk bermaksiat. Orang yang berpuasa namun melakukan maksiat sama halnya dengan orang yang berhaji lalu bermaksiat, yaitu; pahala pokoknya tidak batal, hanya kesempurnaan pahala yang tidak ia peroleh. Orang yang berpuasa namun bermaksiat akan mendapatkan ganjaran puasa sekaligus dosa karena maksiat yang ia lakukan...!!!” (Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih, 6: 308).

Al Baydhowi rahimahullah mengatakan; “Ibadah puasa bukanlah hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Bahkan seseorang yang menjalankan puasa hendaklah mengekang berbagai syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika tidak demikian, sungguh Allah tidak akan melihat amalannya, dalam artian tidak akan menerimanya...!!!” (Fathul Bari, 4:117).

Penjelasan di atas menunjukkan sia²nya puasa orang yang bermaksiat, termasuk dalam hal ini adalah wanita yang tidak berjilbab ketika puasa. Oleh karenanya, bulan puasa semestinya bisa dijadikan moment untuk memperbaiki diri.

Bulan Ramadhan ini seharusnya dimanfaatkan untuk menjadikan diri menjadi lebih baik. Pelan² di bulan ini bisa dilatih untuk berjilbab. Ingatlah sebagaimana kata ulama salaf; ‘‘Tanda diterimanya suatu amalan adalah kebaikan membuahkan kebaikan...!!!”

Belum Mau Berjilbab ?
[-] Beralasan belum siap berjilbab karena yang penting hatinya dulu diperbaiki ?

[+] Hati juga mesti baik. Lahiriyah pun demikian. Karena iman itu mencakup amalan hati, perkataan dan perbuatan. Hanya pemahaman keliru dari aliran Murji‘ah yang menganggap iman itu cukup dengan amalan hati ditambah perkataan lisan tanpa mesti ditambah amalan lahiriyah. Iman butuh realisasi dalam tindakan dan amalan.

[-] Beralasan belum siap berjilbab karena mengenakannya begitu gerah dan panas ?

[+] Lebih mending mana, panas di dunia karena melakukan ketaatan ataukah panas di neraka karena durhaka ? (coba direnungkan !)

[-] Beralasan belum siap berjilbab karena banyak orang yang berjilbab malah suka menggunjing ?

[+] Ingat tidak bisa kita pukul rata bahwa setiap orang yang berjilbab seperti itu. Itu paling hanya segelintir orang yang demikian, namun tidak semua. Sehingga tidak bisa kita sebut setiap wanita yang berjilbab suka menggunjing.

[-] Beralasan lagi karena saat ini belum siap berjilbab ?

[+] Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi ?
[+] Apa tahun depan ?
[+] Apa dua tahun lagi ?
[+] Apa nanit jika sudah pipi keriput dan rambut ubanan ?
[+] Inilah was² dari setan supaya kita menunda amalan baik. Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi ?
[+] Dan kita tidak tahu besok kita masih di dunia ini ataukah sudah di alam barzakh, bahkan kita tidak tahu keadaan kita sejam atau semenit mendatang.

[+] Jangan menunda² beramal baik.
[+] Jangan menunda² untuk berjilbab.

Perkataan Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berikut seharusnya menjadi renungan;

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Artinya;
‘‘Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu sebelum datang matimu...!!!‘‘ (HR. Bukhari no. 6416).

Hadits ini menunjukkan dorongan untuk menjadikan kematian seperti berada di hadapan kita sehingga bayangan tersebut menjadikan kita bersiap² dengan amalan sholeh. Juga sikap ini menjadikan kita sedikit dalam berpanjang angan². Demikian kata Ibnu Baththol ketika menjelaskan hadits di atas.

Semoga di bulan penuh barokah ini, kita diberi taufik oleh Allah SWT untuk semakin taat pada-Nya

Senin, 06 Mei 2013

MALAM PERTAMA BERSAMA SANG KEKASIH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Satu hal sebagai bahan renungan kita ... Tuk merenungkan indahnya malam pertama ..
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiyah semata ..
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa ..

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut ..
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara ..

Hari itu ...
mempelai sangat dimanjakan ..
Mandipun ...
harus dimandikan ..
Seluruh badan kita terbuka ....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya ...
Tak ada sedikitpun rasa malu
Seluruh badan digosok dan dibersihkan ..
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan ..
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih ...
Itulah sosok kita
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan, ..

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih ..
Kain itu jarang orang memakainya ..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan ..

Wewangian ditaburkan ke baju kita ...
Bagian kepala, ..
badan, ..
dan kaki diikatkan ...

Tataplah .... tataplah ... itulah wajah kita ..

Keranda pelaminan ...
langsung disiapkan ..
Pengantin bersanding sendirian ...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga ..
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita ..

Diiringi langkah gontai seluruh keluarga ..
Serta rasa haru para handai taulan ...

Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus ..

Akad nikahnya bacaan talkin ...
Berwalikan liang lahat ..

Saksi - saksinya nisan-nisan ..
yang tlah tiba duluan ..
Siraman air mawar ..
pengantar akhir kerinduan ..

dan akhirnya .....
Tiba masa pengantin ..

Menunggu dan ditinggal sendirian ...
Tuk mempertanggung-jawab kan seluruh langkah kehidupan ..

Malam pertama bersama KEKASIH ....
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah ..
Di kamar bertilamkan tanah ..

Dan ketika 7 langkah tlah pergi ....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat ...

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur ...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur ...?

Kita tak tahu ...
dan tak seorangpun yang tahu ....

Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan ....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima ...
Kita sungkan sekali meneteskan air mata ...
Seolah barang berharga yang sangat mahal ...

Dan Dia Kekasih itu ...
Menetapkanmu ke syurga ...
Atau melemparkan dirimu ke neraka jahanam-Nya ...

Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga ...

Tapi .... tapi ....
sudah pantaskah sikap kita selama ini ...
Untuk disebut sebagai ahli syurga ??

Subhanallah

Minggu, 21 April 2013

Sebab-Sebab Kemunduran Umat Islam


Bahan Renungan Buat Umat Islam

Secara umum penyebab kemunduran umat Islam karena umat Islam meninggalkan ajaran agama mereka. Dengan kata lain, sikap dan perilaku umat Islam jauh dari nilai-nilai al-Quran. Muhammad Abduh pernah berkata, “wajatul islama fi baris, falam ajid al-muslim,Wawajadtu al-muslima fi mishr, falam ajid al-islama” (Saya menemukan Islam di Paris, tapi tidak ada muslim. Dan saya menemukan Muslim di Mesir tapi tidak menemukan Islam). Ini adalah kritik yang diungkapkan oleh Abduh bahwa kita yang mengaku Muslim belum melaksanakan ajaran Islam sepenuhnya.
Pengacuhan terhadap nilai-nilai al-Quran adalah faktor utama kemunduran umat Islam. Menurut Ibnu Taimiyah, orang yang mengacuhkan al-Quran adalah mereka yang tidak membaca al-Quran, membaca al-Quran tapi tidak mentadaburinya, serta membaca dan mentadaburi al-Quran tapi tidak mengamalkannya.
Dr. Ahmad Amin dalam bukunya “Islam Sepanjang Zaman” menyatakan bahwa penyebab kemunduran Islam antara lain disebabkan hilangnya ruh Islam dalam sikap dan perbuatan umat Islam. Agama Islam ibarat tubuh tanpa nyawa karena umat Islam tidak mengamalkan ajaran Islam seperti yang telah diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, saat membicarakan sebab-sebab kemunduran uamt Islam, Muhammad al-Ghazali al-Saqa dalam bukunya “Kayfa nata’amal ma’a al-Quran”, mengisyaratkan bahwa krisis pemikiran dijadikan sebagai isu utama. Oleh Karena itu, beliau mengajukan metode alternatif dalam memahami al-Quran sehingga umat Islam bisa memahami Kitab Suci agama mereka dengan benar agar umat Islam saat ini bisa membangun kembali kejayaan Islam seperti yang dilakukan oleh umat Islam masa lalu.
Tidak dapat dipungkuri lagi bahwa runtuhnya kejayaan Islam bersamaan dengan runtuhnya kekuasaan Islam (khilafah) dan penjajahan yang dialami negeri-negeri Muslim. Bernard Lewis dalam “What Went Wrong? Western Impact and Middle East Response” melihat keruntuhan khilafah dan kemunduran umat Islam itu banyak disebabkan oleh persoalan internal umat Islam, seperti kecenderungan penguasa korup yang lebih mementingkan uang dan kekuasaan, serta perpecahan di kalangan umat Islam.
Karena itu, mari kita bersama-sama tunjukkan bahwa Islam kita ini sebagai cara hidup yang rahmatul lil ‘alamin, yang mampu membawa perubahan ke arah kebaikan dan keadilan social. Untuk memulainya marilah kita mulai dari diri kita sendiri dengan sungguh-sungguh.


,,,,,,,Wallahu a’lam,,,,,
                                                                 by Samhuddi

Sabtu, 30 Maret 2013

PIKIRAN, KARAKTER,DAN SUKSES



alam setiap interrelasi saya dengan banyak orang selama menjadi penulis dan pelatih program pengembangan sukses pribadi maupun bisnis, saya menemukan bahwa faktor vital dan dominan yang menentukan kualitas hidup seseorang maupun bisnis adalah masalah sikap mental dan karakter manusia.
Dalam skala mikro, itu menunjuk kepada karakter perseorangan, yang jika dalam bisnis berarti adalah para pemain bisnisnya (karyawan dan pengusaha), dan dalam skala makro adalah karakter masyarakat atau bangsa. Sekalipun dipercayai oleh banyak orang bahwa karakter individu ataupun suatu bangsa ditentukan oleh 'langit' atau nasib, sehingga kita tidak bisa memilih dan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kondisi yang predetermined (given) seperti itu, namun kalau kita berani introspeksi dan menelaah esensi, maka akan kita temukan bahwa bukan itu masalahnya. Nasib hanyalah 'kambing hitam' atau bahkan 'berhala' yang diciptakan oleh orang untuk mentolerir ketidakmampuan dan ketidakmauannya untuk mengubah kualitas kehidupannya dengan perjuangan dan pengorbanan. Dengan melontarkan alasan 'nasib' maka ia/mereka bisa merasa tenang dan tanpa perasaan bersalah menjalani kehidupan yang ala kadarnya, jauh dari berkualitas, apalagi berguna. Banyak orang hidup seperti layaknya tumbuh-tumbuhan atau (maaf) hewan. Mereka lahir, dibesarkan, bersekolah, bekerja, menikah, beranak, bercucu, tua, dan mati. Semua itu berjalan secara otomatis dan naluriah, tanpa banyak menggunakan pemikiran, apalagi strategi. Jika mampu bersekolah, bagus, karena anak lain pun bersekolah. Jika tidak mampu bersekolah, ya sudah, karena anak lain pun tidak bersekolah. Mereka tidak tahu untuk apa bersekolah, sehingga tidak belajar dan diajar secara serius agar menjadi pelajar berprestasi di sekolahnya. Bagi mereka, yang penting bersekolah. Jika diperlukan tawuran pada waktu bersekolah, ya ikut meramaikan. Jika di-drop-out karena kenakalannya atau kebodohannya, ya sudah. Jika mampu bekerja, bagus, karena orang lain pun bekerja. Jika tidak mendapat pekerjaan, ya sudah, orang lain pun banyak yang
menganggur. Jika bisa menikah bagus, karena orang lain pun menikah, demikian seterusnya, sampai ajal menjemput.
 Dan karena alasan itu dipercayai dan diterapkan oleh banyak orang, maka hal itu telah menjadi mitos dan budaya, yang dalam skala makro dinamakan budaya bangsa. Akibat dari budaya dan mitos itu, maka generasi masyarakat selanjutnya tanpa disadari dan tanpa pemikiran kritis telah menerima didikan dan kepercayaan yang serupa, dan menganggapnya sebagai kebenaran, sehingga tidaklah mengherankan jika di mana pun kita berada atau pergi, selama masih di lingkungan makro yang sama, kita akan menemukan belief systems dan karakter yang seragam atau nyaris sama dari masyarakatnya. "As a man thinketh in his heart, so is he" bukanlah sekadar kata mutiara, melainkan sungguh mempengaruhi seluruh kehidupan manusia, karena kita memang hanya akan menjadi sebagaimana yang bisa kita pikirkan. Karena pikiran akan mempengaruhi dan membentuk karakter. Dan karakter akan mempengaruhi dan
membentuk kehidupan kita. Ibarat sebuah pohon yang tumbuh karena adanya benih, demikian juga setiap perbuatan manusia timbul akibat 'benih tersembunyi'
yang adalah pikiran, dan tidak mungkin ada perilaku tanpa berasal dari pikiran, apakah itu adalah perbuatan yang mengakibatkan kegembiraan atau penderitaan, kesuksesan atau kegagalan, semua itu adalah buah yang harus dituai orang karena bentuk pikirannya. Jadi kehidupan seseorang dibentuk oleh dirinya sendiri, yaitu oleh bentuk dan kualitas pikirannya. Jika pikirannya benar dan mulia, maka manusia akan mempunyai kualitas hidup yang ilahi. Sebaliknya jika pikirannya salah dan rendah, maka manusia akan turun derajatnya sampai ke tabiat hewani. Di antara kedua ekstrem itulah biasanya karakter seseorang
berada, dan kita adalah pembuat sekaligus majikan atas pikiran, pembentuk karakter, lingkungan, dan nasib kita sendiri. Jadi, sekalipun dalam keadaan yang lemah dan buruk, kita adalah tetap sebagai tuan atas kehidupan kita sendiri, namun sebagai tuan yang bodoh, yang tidak bisa mengatur 'rumah tangga'
kehidupan sendiri. Hanya dengan menyadari hukum pikiran, menganalisis diri sendiri secara saksama, dan mau memperjuangkan nasibnya sendiri secara aktif, dengan sabar dan tekun, maka seseorang bisa menjadi pribacli yang berkarakter sukses. Pikiran manusia ibaratnya seperti sebuah taman, yang bisa dikelola secara cerdas dengan menaburkan benih tanaman yang berguna dan sesuai harapan, atau dibiarkan liar tidak terurus,Apa pun pilihan kita, apakah mengurus atau menelantarkan, semuanya akan membuahkan hasil, apakah tanaman berguna, ataukah huma ilalang. Jika anda ingin mengelolanya dengan baik, maka anda harus melakukan dua hal penting yaitu pertama, menanam benih yang baik serta menjaganya agar tumbuh subur dan terhindar dari serangan hama penyakit; hal kedua, anda harus terus-menerus memantau dan menghalau ilalang atau huma yang tumbuh di area taman anda, agar mereka tidak menghabiskan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman yang anda inginkan. Jadi, karena pikiran dan karakter itu satu hal yang mempengaruhi hasil, maka kita boleh dan logis jika menilai kualitas pikiran seseorang dari karakter dan kualitas hidupnya. Seseorang yang sukses, seyokyianya mempunyai karakter dan pikiran yang juga sukses, sedangkan orang yang gagal, seyogjanya mempunyai karakter dan pikiran yang gagal dikelola. Ini adalah persoalan pengetahuan dan pengalaman serta perbuatan manusia itu sendiri, dan bukan urusan nasib, langit, Tuhan, setan, lingkungan atau manusia lain. Dengan premis ini, kita bisa berlanjut bahwa manusia tidak
menarik sesuatu hal yang mereka inginkan, melainkan apa yang serupa dengan mereka, maksudnya, kita tidak akan bisa menarik kesuksesan dan kekayaan hanya karena kita menginginkan hal itu, apabila kita bukanlah orang yang tepat untuk kesuksesan dan kekayaan, sama seperti bunga mawar tidak akan tumbuh pada batang ilalang liar. Demikian pula sebaliknya, adalah logis jika kita merasa yakin bahwa tanaman mawar kita akan menghasilkan bunga mawar pada
waktunya, dan bukan ilalang atau onak duri. Itulah alasan mengapa banyak ajaran Positive Thinking dan Success Strategy atau doa puasa kepada Allah sepertinya bantut dan tidak membuahkan hasil jika dilakukan oleh orang yang tidak kondusif terhadap sukses. Mudahnya: bukan doanya, dan bukan kepada siapa berdoanya, melainkan siapa yang berdoa, dan apa yang didoakan, itulah yang akan menentukan hasilnya. Sebagai contoh, jika anda adalah karyawan yang ingin mempunyai taraf kehidupan yang lebih baik, seperti mempunyai rumah, mobil, dan gengsi yang baik, yang anda ketahui hanya bisa terjadi
jika anda mempunyai posisi karier dan gaji yang lebih tinggi dari sekarang; anda sangat menginginkan promosi karier dan peningkatan gaji itu agar impian anda terwujud, namun anda tidak bersedia memberikan manfaat dan produktivitas yang lebih besar kepada majikan atau perusahaan anda—apakah karena anda tidak kompeten, ataukah karena anda tidak bersedia memberi terlebih dahulu sebelum menerima—maka seberapa besar pun keinginan anda, hal itu secara logis seperti yang kita bahas tentang hukum pikiran, hanyalah 'wishful thinking.
Atau contoh lainnya, jika anda adalah pengusaha atau pimpinan perusahaan yang menginginkan agar semua karyawan anda memberikan kontribusi dan partisipasi manfaat yang lebih besar dan lebih baik kepada perusahaan, agar kinerja bisnis anda meningkat, lebih mampulaba dan mamputumbuh; namun anda tidak bersedia memberikan pelatihan kepada karyawan agar kemampuan dan motivasinya meningkat. Juga anda tidak bersedia merancang sistem
kompensasi meritokratis yang memberikan penghargaan lebih kepada karyawan yang berprestasi, malahan anda melakukan upayaupaya pemotongan penghasilan karyawan melalui pembuatan peraturan yang tidak adil, sehingga menimbulkan suasana kerja yang demotivatif. Apakah anda akan berhasil? No way\ Saya memberikan ilustrasi di atas untuk meyakinkan anda bahwa kita adalah penyebab dari peristiwa atau kondisi lingkungan (sekalipun banyak di antaranya yang terjadi tanpa disadari terlebih dahulu), agar kita mempunyai persamaan mindset, dan memudahkan saya dalam membantu anda meraih kesuksesan karier atau bisnis seperti yang anda inginkan, secara benar, memuaskan, dan bermanfaat bagi banyak orang. Pikiran dan perbuatan yang baik tidak pernah akan menghasilkan hal buruk. Kerajinan, inisiatif, kejujuran, kompetensi, produktivitas, akan menghasilkan prestasi dan promosi karier atau kesuksesan bisnis; dan pikiran serta perbuatan yang buruk tidak pernah akan
menghasilkan hal baik. Kemalasan, egois, kepicikan, kecurangan, kebodohan, iktikad jahat, hanya akan membuahkan kegagalan karier atau bisnis. Sehingga bagi orang munafik atau degil, yang berupaya menuai bunga mawar dari ilalang, ibaratnya seperti mendandani pusara dan memugarnya sedemikian rupa agar tampak indah, dan melupakan esensi bahwa kuburan ialah kuburan, tidak
peduli bagaimanapun tampak luarnya, isinya tetap sama, mayat atau tulang belulang orang mati! Apakah Anda Berpotensi Sukses? Di dalam diri anda tersedia power untuk mencapai apa saja yang anda inginkan, tapi hal itu tidak akan terjadi jika anda tidak mempunyai hasrat yang kuat terhadap suatu tujuan. Janganlah bodohi diri anda sendiri dengan berkompromi untuk mencapai sesuatu kurang dari 100% pencapaian hasil, yakni kesediaan untuk memulai
tapi tidak berani untuk mengakhirinya sampai tuntas, percuma! Semua orang memerlukan umpan balik atas setiap kinerjanya. Lagi pula, apa enaknya dan apa bangganya, jika anda mencapai sesuatu yang tidak ada seorang pun peduli, sehingga adalah perlu untuk menetapkan dan mencapai tujuan yang cukup berharga sehingga memberi kesempatan kepada orang lain untuk memuji
keberhasilan anda dan turut senang menikmati hasilnya bersama anda, dan nikmatilah sensasi kemenangan itu. Tetapkanlah tujuan yang cukup besar namun tetap dapat anda capai. Pilahlah tujuan itu menjadi beberapa bagian yang dapat anda kerjakan dan capai hasilnya setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Tetapkan tujuan untuk sukses, yakni sukses-sukses kecil dan juga sukses yang lebih besar. Dan nikmatilah sensasi kepuasannya dalam setiap peristiwa, untuk membuat anda tetap bersemangat dan percaya diri. Yang terpenting ialah agar anda bisa menetapkan target yang bisa segera anda mulai sejak sekarang, dan pikirkanlah diri anda meraih sukses-sukses itu dalam setiap perjalanan hidup anda, yang pasti akan terwujud selama anda konsisten melaksanakan pencapaiannya tanpa kompromi dan tanpa pasang-surut semangat. Jadi, bisakah anda melihat bagaimana akan jadinya diri dan kehidupan anda setahun dari sekarang? Dapatkah anda membuat keputusan dan komitmen untuk menjadi pribadi yang sukses seperti yang anda idam-idamkan? Jika ya, berarti anda memang sungguh mempunyai potensi dan kuasa untuk mencapai apa saja yang anda inginkan. Kekuatan Citra Diri Memvisualisasikan diri anda sedang dalam keadaan sukses mencapai tujuan hidup anda adalah semacam tambahan energi untuk mencapai keinginan anda. Sebab jika anda telah bisa membayangkan diri anda sudah dalam keadaan sukses, anda dapat menjadikannya kenyataan, karena hal itu akan memberi kemampuan dan dorongan semangat ketika menghadapi berbagai rintangan. Maafkanlah diri anda sendiri, sebagaimana yang anda ingin orang lain juga memaafkannya atas berbagai kesalahan yang anda lakukan selama memperjuangkan sukses.

Yakinkan diri anda bahwa kesalahan adalah suatu proses belajar untuk menjadi lebih baik, dan bahwa kegagalan hanyalah sukses yang tertunda. Biarkanlah segala perasaan cemas dan ketakutan pergi dari pikiran anda. Dan jangan terpaku kepada hari kemarin. Angkatlah wajah anda dan tataplah ke arah depan.
Sekalipun saran saya ini lebih mudah cliucapkan daripada dilakukan, namun anda memang harus mampu menyiasati keadaan negatif dan mengubahnya menjadi hal positif, jika anda tidak mau benar-benar merasa gagal dan berhenti berjuang. Apakah anda takut kepada kemiskinan, atau kegagalan mencapai tujuan, atau tidak mampu membeli mobil atau rumah idaman anda, atau menjadi bangkrut jika berhenti bekerja? Maka ubahlah ketakutan itu menjadi tujuan positif untuk mendapatkan keamanan finansial. Apakah orang-orang membuat anda cemas, dan membuat anda merasa rendah diri, karena tidak sebagus orang lain? Maka ubahlah kecemasan itu menjadi tujuan positif. Jangan khawatir, setiap orang pasti mempunyai kelemahan dan perasaan inferior pada intensitas tertentu. Jika anda merasa diri anda tidak menank, janganlah terpana oleh persepsi itu, karena jika clibiarkan, maka pikiran anda akan mewujudkannya menjadi realita. Ubahlah cara berpikir anda, maka hal itu akan mengubah perilaku anda. Dalam banyak kasus, pikiran negatiflah yang menjadi kendala utama terhadap pencapaian sukses karena memaku seseorang pada kehidupan
yang buruk dan gagal. Teruslah bergerak maju. Beranilah mengambil risiko. Jika untuk sukses diperlukan kepindahan ke kota lain atau ke bidang pekerjaan lain, lakukanlah. Jadilah pribadi yang pro-aktif dan partisipatif, maka segera anda bertumbuh menjadi orang yang mempunyai citra sukses.